Minggu, 10 September 2023

DISC BRAKE (piringan cakram)

         Disc brake (piringan cakram)



Gambar 1 Disc brake

Modul Pemeliharaan sasis sepeda motor, 2013

Piringan rem (Cakram), pada umumnya dibuat dari besi tuang yang diberikan lubang pada per­mu­kaan geseknya untuk ventilasi dan menam­pung kotoran/debu yang me­nempel pada permukaan ca­kram maupun pada brake pad.

 

       Brake pad/disc pad

Gambar 2 Brake pad

Modul Pemeliharaan sasis sepeda motor, 2013

Brake pad/disc pad, terbuat dari campuran metallic fiber dan sedikit serbuk besi (biasa disebut semi metallic disc pad). Pada beberapa pad, penggunaan metallic plate (anti-sequel shim) dipasangkan pada sisi piston dari pad untuk mencegah bunyi pada saat pengereman.

 

Pipa/slang rem

Gambar 3  Slang rem

Modul Pemeliharaan sasis sepeda motor, 2013

Pipa/slang rem, merupakan saluran yang berfungsi menyalurkan tekanan hydraulic fluida dari master silinder ke caliper.

 

Caliper

Gambar 4 Caliper

Modul Pemeliharaan sasis sepeda motor, 2013

Caliper, sering disebut cylinder body, berfungsi untuk memegang piston-piston dan dilengkapi dengan saluran minyak rem.

 Minyak rem.

Merupakan fluida yang berfungsi sebagai media penerus gaya pengereman dalam bentuk tekanan hidrolis ( hydraulic pressure) ke brake piston pada caliper. Minyak rem adalah cairan yang tidak mengandung minyak bumi, sebagian besar terdiri dari alkohol dan susunan kimia dan ester. Persyaratan kualitas yang diperlukan pada minyak rem antara lain:

a.   Titik didih yang tinggi, agar tidak mudah mendidih oleh temperatur yang tinggi akibat proses kerja pengereman. Minyak rem yang mendidih akan menyebabkan berkurangnya gaya pengereman karena timbul gelembung-gelembung udara di dalam saluran minyak rem (Vapour lock).

b.    Kemampuan mencegah karat pada logam dan karet. Kerapatan akan berkurang bila minyak rem merusak seal, dan ini akan menyebabkan kebocoran yang berdampak hilangnya tenaga hidrolis. Minyak rem dibuat dari bahan sintetis dengan maksud agar tidak merusak karet, dan menghindari karat pada logam.

c.  Viskositas. Minyak rem harus memiliki kekentalan (viscosity) tertentu untuk meneruskan tekanan dengan perubahan temperatur yang bervariasi.

Minyak rem mempunyai 4 klasifikasi FMVSS (Federal Motor Vehicle Safe­ty Standard). Klasifikasi ini berdasarkan titik didih minyak rem tersebut, dinyatakan oleh DOT (Department Of Transportation). Semakin tinggi nilai DOT, titik didih minyak rem tersebut semakin tinggi (atau dengan kata lain kualitasnya juga semakin tinggi). Hal-hal yang wajib diperhatikan dalam melakukan penanganan minyak rem:

a. Jangan mencampur minyak rem yang memiliki kemampuan berbeda.

b. Jangan sampai minyak rem tercemar dengan air atau minyak lain yang tidak sejenis.

c. Menyimpan minyak rem yang tidak digunakan di dalam tempat kemasan yang tertutup rapat.  Kesalahan penanganan minyak rem akan menyebabkan komposisinya berubah, menurunkan titik didih maupun mengotori/mencemari minyak rem sehingga kualitasnya menurun.


     Perhatikan video di bawah ini






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PETA KONSEP