Disc brake (piringan cakram)
Modul Pemeliharaan sasis sepeda motor, 2013
Piringan
rem (Cakram), pada umumnya dibuat dari besi tuang yang diberikan lubang pada permukaan geseknya untuk ventilasi dan
menampung kotoran/debu yang menempel pada permukaan cakram maupun pada brake pad.
Gambar
2 Brake pad
Modul Pemeliharaan sasis sepeda motor, 2013
Brake pad/disc pad,
terbuat dari campuran metallic fiber dan sedikit serbuk besi (biasa disebut semi metallic disc pad). Pada beberapa
pad, penggunaan metallic plate (anti-sequel
shim) dipasangkan pada sisi piston dari pad untuk mencegah bunyi pada saat
pengereman.
Gambar 3 Slang rem
Modul Pemeliharaan sasis sepeda motor, 2013
Pipa/slang
rem, merupakan saluran yang berfungsi menyalurkan tekanan hydraulic fluida dari master
silinder ke caliper.
Gambar 4 Caliper
Modul Pemeliharaan sasis sepeda motor, 2013
Caliper,
sering disebut cylinder body,
berfungsi untuk memegang piston-piston dan dilengkapi dengan saluran minyak
rem.
Merupakan fluida yang berfungsi sebagai
media penerus gaya pengereman dalam bentuk tekanan hidrolis ( hydraulic pressure) ke brake piston pada caliper. Minyak rem adalah cairan yang tidak mengandung minyak
bumi, sebagian besar terdiri dari alkohol dan susunan kimia dan ester. Persyaratan
kualitas yang diperlukan pada minyak rem antara lain:
a. Titik didih yang tinggi, agar tidak
mudah mendidih oleh temperatur yang tinggi akibat proses kerja pengereman.
Minyak rem yang mendidih akan menyebabkan berkurangnya gaya pengereman karena
timbul gelembung-gelembung udara di dalam saluran minyak rem (Vapour lock).
b. Kemampuan mencegah karat pada logam dan
karet. Kerapatan akan berkurang bila minyak rem merusak seal, dan ini akan
menyebabkan kebocoran yang berdampak hilangnya tenaga hidrolis. Minyak rem
dibuat dari bahan sintetis dengan maksud agar tidak merusak karet, dan
menghindari karat pada logam.
c. Viskositas.
Minyak rem harus memiliki kekentalan (viscosity)
tertentu untuk meneruskan tekanan dengan perubahan temperatur yang
bervariasi.
Minyak
rem mempunyai 4 klasifikasi FMVSS (Federal
Motor Vehicle Safety Standard). Klasifikasi ini berdasarkan titik didih
minyak rem tersebut, dinyatakan oleh DOT (Department
Of Transportation). Semakin tinggi nilai DOT, titik didih minyak rem
tersebut semakin tinggi (atau dengan kata lain kualitasnya juga semakin
tinggi). Hal-hal yang wajib diperhatikan dalam melakukan penanganan minyak rem:
a. Jangan mencampur minyak rem yang
memiliki kemampuan berbeda.
b. Jangan sampai minyak rem tercemar dengan
air atau minyak lain yang tidak sejenis.
c. Menyimpan minyak rem yang tidak
digunakan di dalam tempat kemasan yang tertutup rapat. Kesalahan penanganan minyak rem akan
menyebabkan komposisinya berubah, menurunkan titik didih maupun
mengotori/mencemari minyak rem sehingga kualitasnya menurun.
Perhatikan video di bawah ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar