Sistem rem
sepeda motor dirancang untuk mengontrol kecepatan/lagi (mengurangi/memperlambat
kecepatan dan menghentikan laju) sepeda motor, dengan tujuan meningkatkan
keselamatan dan untuk memperoleh pengendaraan yang aman. Prinsip kerja rem
adalah dengan mengubah energi gerak/kinetik menjadi energi panas dalam bentuk
gesekan. Pembagian tipe rem pada sepeda motor menurut konstruksinya : Rem
tromol (drum brake) dan Rem cakram (disc brake).
1.
Rem Tromol Mekanis ( Mechanical Drum Brakes)
Pada
rem tromol, kekuatan tenaga pengereman diperoleh dari sepatu rem yang diam
menekan permukaan tromol yang berputar besama dengan roda. Rem tromol mempunyai
keuntungan dibandingkan dengan tipe rem cakram, yaitu adanya self energizing effect yang memperkuat
daya pengereman, hanya saja konstruksinya agak rumit dan tertutup sehingga
radiasi panas ke udara luar dan water
recovery kurang baik.
Water recovery merupakan kemampuan bidang gesek (sepatu rem/pad) untuk mengembalikan koefisien gesek pada kondisi semula, pada saat sistem rem terkena air yang mengakibatkan koefisien gesek sepatu rem/ pad menjadi berkurang karena terlumasi oleh air. Pada saat sistem rem terkena air, tipe rem cakram memiliki kemampuan.
|
|
Water recovery
yang lebih baik dibandingkan dengan sistem rem tromol, hal ini disebabkan
karena air akan terlempar keluar dari permukaan cakram dan pad karena adanya
gaya sentrifugal. Pada rem tromol tetap akan menyisakan air di antara sepatu
rem dan tromol sehingga koefisien gesek rem menjadi rendah. Konstruksi rem tromol umumnya terdiri dari
komponen-komponen seperti: sepatu rem (brake shoe), tromol (drum), pegas pengembali (return
springs), tuas penggerak
(lever), dudukan rem tromol (backplate), dan cam/nok penggerak. Cara pengoperasian rem
tromol pada umumnya secara mekanik yang terdiri dari; pedal rem (brake pedal)
dan batang (rod) penggerak.
Gambar Komponen rem tromol Modul
Pemeliharaan sasis sepeda motor, 2013 |
Komponen
rem tromol: 1.
Brake shoes 2.
Return spring 3.
Backing plate 4.
Operating cam 5.
Washer 6.
Seal 7.
Operating lever 8.
Pinch bolt |
Rem tromol terbuat dari besi tuang dan digabung dengan hub saat
rem digunakan
sehingga panas gesekan akan timbul dan gaya gesek dari brake lining dikurangi.
Drum brake mempunyai sepatu rem (dengan
lining) yang berputar berlawanan
dengan putaran drum (wheel hub) untuk
mengerem roda dengan gesekan. Pada sistem ini terjadi gesekangesekan sepatu rem
dengan tromol yang akan memberikan hasil energi panas sehingga bisa
menghentikan putaran tromol tersebut. Rem jenis tromol disebut “internal
expansion lining brake”. Permukaan luar dari hub tersedia dengan
sirip-sirip pendingin yang terbuat dari aluminium
alloy (paduan aluminium) yang memiliki daya penyalur panas yang sangat
baik. Bagian dalam tromol akan tetap terjaga bebas dari air dan debu kerena
tromol mempunyai alur untuk menahan air dan debu yang masuk dengan cara
mengalirkannya lewat alur dan keluar dari lubang aliran. Berdasarkan cara
pengoperasian sepatu rem, sistem rem tipe tromol pada sepeda motor
diklasifikaskan menjadi dua, yaitu:
a.
Single Leading Shoe Type
Tipe
ini digunakan pada semua jenis sepeda motor kecil (di bawah 250 cc). Pada
sistem rem tromol single leading shoe
type, digunakan dua sepatu rem. Sepatu rem yang terbawa oleh putaran tromol
dan cenderung melengket disebut sebagai leading shoe, sedangkan sepatu rem yang
terdorong ke dalam oleh putaran tromol disebut trailing shoe. Leading shoe menghasilkan daya pengeremen yang lebih
besar dibandingkan dengan trailing shoe
sebagai akibat adanya self energizing
effect yang diperoleh karena leading
shoe terbawa oleh putaran tromol. Hal ini akan menyebabkan keausan pada leading shoe lebih besar dibanding keausan pada trailing shoe. Cara kerja rem tipe Single
Leading Shoe
Gambar 3 Single Leading
Shoe
Modul
Pemeliharaan sasis sepeda motor, 2013
Kondisi belum bekerja
ketika pedal rem belum di injak, tuas
rem tidak bergerak memutar brake cam
maka tidak ada gaya putar pada brake cam
(bubungan rem) sehingga sepatu rem tidak bergerak (mengembang), tidak ada
gesekan antara tromol dan kanvas rem (brake
lining) sehinggat tidak terjadi pengereman.
Gambar 4 Single Leading Shoe
Modul
Pemeliharaan sasis sepeda motor, 2013
Kondisi bekerja : ketika pedal rem di injak, tuas
rem bergerak memutar brake cam maka
ada gaya putar pada brake cam
(bubungan rem) sehingga sepatu rem bergerak (mengembang), terdapat gesekan
antara tromol dan kanvas rem (brake lining) sehinggat terjadi
pengereman. Kelebihan Rem Tipe Single
Leading Shoe:
1)
Konstruksi sederhana
2)
Jumlah komponan sedikit (Wheel Cylinder dan return spring: 1
buah.)
Kekurangan
Rem Tipe Single Leading Shoe:
1)
Keausan kampas rem depan (leading) lebih banyak dari pada kampas
rem belakang (trailing), karena
adanya self energizing effect.
2)
Kausan kampas rem masing-masing tidak
simetris (Bagian atas lebih banyak dari pada bagian bawah)
3)
Pengereman kurang pakem.
Perhitungan Rem Tromol Single Leading
Gambar 5 Single Leading
Modul Pemeliharaan sasis sepeda motor, 2013
Gaya rem = Gaya reaksi
Frem =
N x µ
F = Gaya pada sepatu rem
N = Gayareaksi
f = Gayagesek
µ = Nilai Gesek
Tromol putar maju
Sepatu sekunder : ∑MB = 0 - F.a + f.c + n.b = 0 - F.a + N . µ . c + N . b N = |
∑ MA = 0
F.a + f.c – N .b = 0
F.a + N. µ.c
– N.b =0
F.a + N . (
µ.c – b ) = 0
N =
b.
Double Leading Shoe Type
Tipe ini digunakan pada motor-motor besar (tipe lama) dan sekarang sudah jarang digunakan. Tipe ini juga menggunakan dua sepatu rem seperti pada single leading shoe type, akan tetapi pada double leading shoe type digunakan dua bubungan rem (brake cam), sehingga kedua sepatu rem menjadi leading dan menghasilkan daya pengereman yang besar karena kedua sepatu rem menghasilkan self energizing effect (gaya penguatan sendiri) yang memperkuat daya pengereman.
Gambar 6 two leading shoe
Modul
Pemeliharaan sasis sepeda motor, 2013
Rem tromol tipe two leading
shoe dapat menghasilkan gaya pengereman kira-kira satu setengah kali single
leading shoe. Terutama digunakan sebagai rem depan, tetapi baru-baru ini digantikan
oleh disk brake (rem cakram).
Kelebihan Rem Tipe Double
Leading Shoe:
1) Keausan kampas rem depan dan belakang
simetris.
2) Pengereman agak lebih pakem
Kekurangan RemTipe Double
Leading Shoe:
1) Keausan kampas rem bagian atas tidak
sama dengan bagian bawah.
2) Komponen lebih banyak (Wheel cylinder 2 buah. dan compression spring 2 buah.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar