Minggu, 10 September 2023

REM TROMOL MEKANIS

Sistem rem sepeda motor dirancang untuk mengontrol kecepatan/lagi (me­ngurangi/memperlambat kecepatan dan menghentikan laju) sepeda motor, de­ngan tujuan meningkatkan keselamatan dan untuk memperoleh pengendaraan yang aman. Prinsip kerja rem adalah dengan mengubah energi gerak/kinetik menjadi energi panas dalam bentuk gesekan. Pembagian tipe rem pada sepeda motor menurut konstruksinya : Rem tromol (drum brake) dan Rem cakram (disc brake).

1.        Rem Tromol Mekanis ( Mechanical Drum Brakes)

Pada rem tromol, kekuatan tenaga pengereman diperoleh dari sepatu rem yang diam menekan permukaan tromol yang berputar besama dengan roda. Rem tromol mempunyai keuntungan dibandingkan dengan tipe rem cakram, yaitu adanya self energizing effect yang memperkuat daya pengereman, hanya saja konstruksinya agak rumit dan tertutup sehingga radiasi panas ke udara luar dan water recovery kurang baik.

Water recovery merupakan kemampuan bidang gesek (sepatu rem/pad) untuk mengembalikan koefisien gesek pada kondisi semula, pada saat sistem rem terkena air yang mengakibatkan koefisien gesek sepatu rem/ pad menjadi ber­kurang karena terlumasi oleh air. Pada saat sistem rem terkena air, tipe rem ca­kram memiliki kemampuan.


Gambar 1 Jenis jenis Brake

Modul Pemeliharaan sasis sepeda motor, 2013

 

Water recovery yang lebih baik dibandingkan dengan sistem rem tromol, hal ini disebabkan karena air akan terlempar keluar dari permukaan cakram dan pad karena adanya gaya sentrifugal. Pada rem tromol tetap akan menyisakan air di antara sepatu rem dan tromol sehingga koefisien gesek rem menjadi rendah. Konstruksi rem tromol umumnya terdiri dari komponen-komponen seperti: sepatu rem (brake shoe),  tromol (drum), pegas pengembali (return springs), tuas     peng­gerak (lever), dudukan rem tromol (backplate),  dan cam/nok penggerak. Cara pengoperasian rem tromol pada umumnya secara mekanik yang terdiri dari; pedal rem (brake pedal) dan batang (rod) penggerak.


Gambar  Komponen rem tromol

Modul Pemeliharaan sasis sepeda motor, 2013

 

Komponen rem tromol:

1. Brake shoes

2. Return spring

3. Backing plate

4. Operating cam

5. Washer

6. Seal

7. Operating lever

8. Pinch bolt


Rem tromol terbuat dari besi tuang dan digabung dengan hub saat rem digu­nakan sehingga panas gesekan akan timbul dan gaya gesek dari brake lining dikurangi. Drum brake mempunyai sepatu rem (dengan lining) yang berputar  ber­lawanan dengan putaran drum (wheel hub) untuk mengerem roda dengan gesekan. Pada sistem ini terjadi gesekangesekan sepatu rem dengan tromol yang akan memberikan hasil energi panas sehingga bisa menghentikan putaran tromol tersebut. Rem jenis tromol disebut “internal expansion lining brake”. Per­mu­kaan luar dari hub tersedia dengan sirip-sirip pendingin yang terbuat dari aluminium alloy (paduan aluminium) yang memiliki daya penyalur panas yang sangat baik. Bagian dalam tromol akan tetap terjaga bebas dari air dan debu kerena tromol mempunyai alur untuk menahan air dan debu yang masuk dengan cara mengalirkannya lewat alur dan keluar dari lubang aliran. Berdasarkan cara pengoperasian sepatu rem, sistem rem tipe tromol pada se­pe­da motor diklasifikaskan menjadi dua, yaitu:

a.        Single Leading Shoe Type

Tipe ini digunakan pada semua jenis sepeda motor kecil (di bawah 250 cc). Pada sistem rem tromol single leading shoe type, digunakan dua sepatu rem. Sepatu rem yang terbawa oleh putaran tromol dan cenderung melengket disebut sebagai leading shoe, sedangkan sepatu rem yang terdorong ke dalam oleh putaran tromol disebut trailing shoe. Leading shoe menghasilkan daya pengeremen yang lebih besar dibandingkan dengan trailing shoe se­ba­gai akibat adanya self energizing effect yang diperoleh karena leading shoe terbawa oleh putaran tromol. Hal ini akan  menyebabkan keausan pada lead­ing shoe lebih besar di­ban­ding keausan pada trailing shoe. Cara kerja rem tipe Single Leading Shoe



Gambar 3 Single Leading Shoe

Modul Pemeliharaan sasis sepeda motor, 2013

Kondisi belum bekerja ketika pedal rem belum di injak, tu­as rem tidak bergerak memutar bra­ke cam maka tidak ada gaya putar pada brake cam (bubungan rem) sehingga sepatu rem tidak bergerak (mengembang), tidak ada gesekan antara tromol dan kanvas rem (brake lining) sehinggat tidak terjadi pengereman.

 

Gambar 4 Single Leading Shoe

Modul Pemeliharaan sasis sepeda motor, 2013

Kondisi bekerja : ketika pedal rem di injak, tuas rem bergerak memutar brake cam maka ada gaya putar pada brake cam (bubungan rem) sehingga sepatu rem bergerak (mengembang), terdapat gesekan antara tromol dan   kanvas rem (brake lining) sehinggat terjadi pengereman. Kelebihan Rem Tipe Single Leading Shoe:

1)        Konstruksi sederhana

2)        Jumlah komponan sedikit (Wheel Cylinder dan return spring: 1 buah.)

Kekurangan Rem Tipe Single Leading Shoe:

1)        Keausan kampas rem depan (leading) lebih banyak dari pada kampas rem belakang (trailing), karena adanya self energizing effect.

2)        Kausan kampas rem masing-masing tidak simetris (Bagian atas lebih banyak dari pada bagian bawah)

3)        Pengereman kurang pakem.

Perhitungan Rem Tromol Single Leading


Gambar 5 Single Leading

Modul Pemeliharaan sasis sepeda motor, 2013

 

Gaya rem    =  Gaya reaksi

Frem           =  N   x  µ

F                 = Gaya pada sepatu rem

N                = Gayareaksi

f                  = Gayagesek          

 µ                = Nilai Gesek

 

Tromol putar maju

Sepatu sekunder :

∑MB = 0

- F.a + f.c + n.b = 0

- F.a + N . µ . c + N . b      

                    

N =

 

Sepatu primer :

∑ MA = 0

F.a + f.c – N .b = 0

F.a +       N. µ.c – N.b =0         

F.a +       N . ( µ.c – b ) = 0      

 N =

 

b.        Double Leading Shoe Type

Tipe ini digunakan pada motor-motor besar (tipe lama) dan sekarang sudah ja­rang digunakan. Tipe ini juga menggunakan dua sepatu rem seperti pada sing­le leading shoe type, akan tetapi pada double leading shoe type  digu­nakan dua bu­bungan rem (brake cam), sehingga kedua sepatu rem menjadi leading dan meng­hasilkan daya pengereman yang besar karena kedua sepatu rem menghasilkan self energizing effect (gaya penguatan sendiri) yang memperkuat daya pengereman.


Gambar 6 two lead­ing shoe

Modul Pemeliharaan sasis sepeda motor, 2013

 

Rem tromol tipe two lead­ing shoe dapat meng­­hasilkan gaya pe­nge­rem­an kira-kira satu sete­ngah kali single le­ading shoe. Terutama di­gu­nakan se­ba­gai rem de­­pan, tetapi baru-baru ini digantikan oleh disk brake (rem cakram).

Kelebihan Rem Tipe Double Leading Shoe:

1) Keausan kampas rem depan dan belakang simetris.

2)      Pengereman agak lebih pakem

Kekurangan RemTipe Double Leading Shoe:

1)     Keausan kampas rem bagian atas tidak sama dengan bagian bawah.

2)  Komponen lebih banyak (Wheel cylinder 2 buah. dan compression spring 2 buah.)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PETA KONSEP